Berikut ini yang bukan merupakan ciri pantun adalah …. A. Terdiri atas 4 baris B. Mempunyai rima A-A-A-A C. Terdiri atas dua baris sampiran dan dua baris isi D. Isinya bisa berupa nasihat, pertemanan, agama, dan lain-lain 2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri gurindam adalah …. A. Terdiri atas 2 baris B. Mempunyai rima A-A C. Isinya berupa nasihat, filosofi, dan mempunyai hubungan syarat D. Terdiri atas dua baris sampiran dan dua baris isi 3. Berikut ini yang bukan merupakan ciri syair adalah …. A. Terdiri atas 4 baris pada satu bait B. Mempunyai rima A-A-A-A C. Terdiri atas dua baris sampiran dan dua baris isi D. Keempat baris tersebut merupakan isi 4. Perhatikan pantun berikut! Air surut memungut bayam, Sayur diisi ke dalam kantung; Jangan diikuti tabiat ayam, Bertelur sebiji riuh sekampung. Baris yang mempunyai rima utuh adalah …. A. Baris pertama dan kedua B. Baris kedua dan keempat C. Baris ketiga dan keempat D. Baris pertama dan ketiga 5. Perhatikan kutipan syair berikut ini! Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Baris yang mempunyai rima sebagian adalah …. A. Baris ketiga dan keempat B. Baris pertama dan ketiga C. Baris pertama dan kedua D. Baris kedua dan keempat 6. Berikut ini gurindam yang memiliki rima utuh adalah …. A. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai. B. Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. C. Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia. D. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. 7. Perhatikan pantun berikut! Ilmu insan setitik embun Tiada umat sepandai Nabi Kala nyawa tinggal di ubun Turutlah ilmu insan nan mati Makna isi pantun tersebut adalah …. A. Ketika kita sekarat ilmu yang kita punya akan ikut mati bersama kita B. Tidak ada satupun manusia yang pandai seperti nabi C. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diterapkan dan diamalkan D. Setiap manusia pintar yang mati akan meninggal seperti nabi 8. Perhatikan gurindam berikut! Jika kau buat kebaikan dan keburukan, maka balasan berdasar dari yang dilakukan Makna gurindam tersebut adalah …. A. Orang yang berbuat jahat akan dibalas dengan hukuman yang setimpal B. Orang yang berbuat baik akan dibalas dengan pahala berlipat C. Setiap perilaku yang kita perbuat, baik dan buruk, akan dibalas setimpal D. Janganlah berbuat keburukan kepada sesama karena akan dapat balasan 9. Perhatikan gurindam berikut! Jangan hanya pandai di dalam benak, Namun juga harus pandai di tindak Makna gurindam tersebut adalah …. A. Seseorang yang pandai pasti bagus juga dalam tindakan B. Seseorang jangan hanya pandai dalam saja tetapi harus cerdas dalam bertindak C. Seseorang yang tidak pandai dalam mengambil keputusan pasti tidak pandai dalam bertindak D. Seseorang yang pandai secara intelektual akan pandai pula dalam mengambil keputusan 10. Perhatikan syair berikut! Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Makna kata tamsil pada baris kedua syair tersebut adalah …. A. Gambaran B. Kembaran C. Lukisan D. Perumpamaan 11. Perhatikan kutipan syair berikut! Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Pesan yang terkandung pada kutipan syair tersebut adalah …. A. Pemuda dan pemudi wajib mempunyai perahu yang bisa menopang hidup mereka B. Hidup kita tidak akan lama di dunia ini karena yang kekal hanyalah kehidupan di akhirat C. Hidup para pemuda dan pemudi sangatlah singkat sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya D. Kita harus bisa mengenali diri karena hidup kita bagaikan perahu dan hanya sementara dan berakhir di akhirat 12. Perhatikan pantun berikut! Akar keladi melilit selasih, Selasih tumbuh di hujung taman; kalungan budi junjungan kasih, Mesra kenangan sepanjang zaman. Baris yang merupakan isi pada pantun tersebut adalah …. A. Baris pertama dan kedua B. Baris ketiga dan keempat C. Baris pertama dan ketiga D. Baris kedua dan keempat 13. Perhatikan pantun berikut! Akar keladi melilit selasih, Selasih tumbuh di hujung taman; kalungan budi junjungan kasih, Mesra kenangan sepanjang zaman. Baris yang merupakan sampiran pada pantun tersebut adalah …. A. Baris pertama dan kedua B. Baris ketiga dan keempat C. Baris pertama dan ketiga D. Baris kedua dan keempat 14. Perhatikan gurindam berikut ini! Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Makna hubungan antarbaris yang terdapat pada gurindam tersebut adalah …. A. Hubungan syarat B. Hubungan tujuan C. Hubungan sebab akibat D. Hubungan soal-jawab 15. Perhatikan gurindam berikut ini! Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Makna hubungan antarbaris yang terdapat pada gurindam tersebut adalah …. A. Hubungan syarat B. Hubungan tujuan C. Hubungan sebab akibat D. Hubungan soal-jawab 16. Perhatikan syair berikut! Janganlah engkau berbuat maksiat Janganlah engkau berbuat jahat Segeralah engkau bertaubat Agar selamat dunia akhirat Makna hubungan baris ketiga dan keempat pada kutipan syair tersebut adalah …. A. Syarat B. Tujuan C. Sebab akibat D. Perbandingan 17. Perhatikan kutipan pantun berikut! … … Peganglah tiket masa depan Tiketmu berada di sekolah Baris yang tepat untuk melengkapi sampiran pantun tersebut adalah …. A. Seharian bermain kelereng Senangnya bersama teman-teman B. Tidur siang di atas dipan mata terpejam karena lelah C. Tertawa ceria bersama teman Bermain layang-layang di lapang D. Lelah badan karena bermain Bermain gundu bersama teman 18. Perhatikan pantun berikut! Jalan-jalan ke Batu Jajar Luas sawah berhektar-hektar … … Sampiran yang tepat untuk melengkapi isi pantun tersebut adalah …. A. Bukit tinggi bertingkat-tingkat Sebagai anugerah juga rahmat B. Tidur bayi di ayunan Ayunan bayi dari papan C. Siapa yang tekun belajar Saat dewasa akan pintar D. Lari cepat si gundala Tuk mengejar laju kereta 19. Perhatikan pantun berikut 1 Hati dengkibertambah dengki 2 Air tinggi bertambah tinggi 3 Dendam dahulu belum lagi sembuh 4 Hujan di hulu belum lagi teduh Susunan yang tepat untuk pantun tersebut adalah …. A. 1-2-3-4 B. 4-3-2-1 C. 2-4-1-3 D. 3-2-1-4 20. Perhatikan gurindam berikut! … Agar hidup kita tersambung Kalimat berikut yang tepat untuk melengkapi gurindam di atas adalah …. A. Cita-cita menjadi sukses B. Hidup tenteram dan sejahtera C. Marilah kita menabung D. Aman dan damai negeri kita
Untukpembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Cerita Fantasi yang dimana dalam hal ini meliputi contoh, ciri, struktur, jenis dan unsur, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.. Pengertian Cerita Fantasi. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi "dunia imajinatif yang diciptakan penulis", yang pada cerita fantasi hal yang tidakSelamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Gurindam? Mungkin anda pernah mendengar kata Gurindam? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, macam serta contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Gurindam ialah jenis puisi lama yang bersumber dari daerah Tamil India yang mengandung mengenai amanat, dengan kaidah setiap bait terdiri atas 2 baris dan bait a-a. Gurindam bersumber dari bahasa tamil yakni Kirindam yang bermakna pertama-tama amsal, peribahasa. Berikut ini adalah pengertian gurindam menurut para ahli antara lain sebagai berikut 1. Sutan Takdir Alisjahbana GUrindam yaitu sajak dua baris yang terbentuk dari kalimat majemuk 2. Kamus Besar bahasa Indonesia KBBI Gurindam ialah sebuah bentuk karya sastra yang berupa sajak dengan 1 baitnya ada 2 baris. Isinya adalah berupa nasehat atau petuah. 3. Ismail Hamid Gurindam yakni sebuah karya sastra yang berasal dari Bahasa Sanskrirt. 4. Raja Ali Haji Gurindam adalah salah satu puisi yang terdiri dari dua baris saja dalam satu bait. 5. Za’ba Gurindam merupakan suatu bentuk puisi yang tidak terikat. Ciri Ciri Gurindam Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari gurindam, yakni sebagai berikut Pada tiap baris berbait a-a, b-b Gurindam hanya terdiri dari dua baris, tidak lebih pada masing-masing sajaknya Setiap baris hanya terdiri dari antara 10 kata Gurindam mengandung amanat atau teori hidup Pada tiap baris gurindam mempunyai interaksi kausalitas Baris kedua merupakan isi Fungsi Gurindam Secara Umum gurindam juga berfungsi sebagai dokumentasi gambaran masyarakat yang dapat memancarkan kreativitas dan estetika serta daya intelektual masyarakat Melayu lama dalam menangani hal-hal kehidupan mereka. Serta untuk menghibur para pendengar, secara tidak langsung memberi nasihat dan juga kritikan yang lembut. Gurindam juga dapat dijadikan media komunikasiantara ahli masyarakat, terutama dalam majlis-majlis yang formal. Macam Macam Gurindam Berikut ini terdapat beberapa macam macam dari gurindam, yakni sebagai berikut Gurindam Berkait Gurindam Berkait ialah gurindam yang sajak pertamanya berkaitan dengan sajak selanjutnya dan pada bait berikutnya. Gurindam Berangkai Gurindam berangkai ialah gurindam yang memiliki kata yang sama pada setiap baris pertama sajaknya. Contoh Gurindam Berikut ini terdapat beberapa contoh dari gurindam, yakni sebagai berikut Gurindam Berkait Sebelum berkata pikir dahulu Supaya tidak melukai hati sahabtmu Gurindam Berangkai Bersuakan apa yang dimaksud sahabat Bersuakan apa yang dimaksud maksiat Gurindam Pendidikan Barang siapa ingin bertanya Maka tanyalah pada ahlinya Gurindam Agama Barang siapa mengenal Allah, Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah Gurindam Nasihat Barang siapa menuntut ilmu Tiada manusia yang akan menipu Gurindam Sindiran Jika dengki sudah bertanah Datanglah daripadanya beberapa anak panah Demikian Penjelasan Materi Tentang Gurindam Pengertian, Ciri, Macam Serta Contoh Gurindam Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi
Dilansirdari Ensiklopedia, pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri-ciri gurindam yaitu Sajak akhir setiap baris selalu sama (a-a-a-a). Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Tiap bait terdiri dari dua larik (baris) adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama Sebagai salah satu jenis karya sastra lama Indonesia, gurindam adalah karya sastra yang dibawa oleh orang-orang Hindu yang datang ke Indonesia. Dalam bahasa Tamil dari India yaitu kirindam yang memiliki arti perumpamaan. Arti gurindam dalam bahasa Tamil Simak ulasan berikut ini mengenai pengertian gurindam , ciri-ciri, jenis, dan strukturnya. Gurindam merupakan salah satu jenis puisi lama yang dalam satu baitnya terdiri dari dua baris larik dengan rima yang sama pada akhir kalimat. Jika dilihat sekilas dari bentuknya, mirip dengan pantun kilat. Namun, apabila Anda cermati lebih lagi terdapat perbedaan. Pada baris pertama berisi tentang permasalahan, sebab, syarat, atau pertanyaan. Pada baris kedua berisi tentang akibat, tujuan, atau jawaban dari pertanyaan atau masalah yang ada pada baris pertama. Contohnya adalah sebagai berikut. Bila muda tak bersekolahKelak hidupnya akan susah Pada baris 1 berisi sebab atau pemasalahan tentang imbauan jika Anda mengabaikan pentingnya pendidikan. Pada baris 2 merupakan jawaban atau akibat dari baris sebelumnya yaitu akibat yang ditimbulkan apabila mengabaikan pendidikan akan membuat hidup menjadi susah di kemudian hari. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya pendidikan bagi masa depan. Baca Syair Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya Ciri-Ciri Gurindam Karakteristik atau ciri-ciri karya sastra ini yang membedakan dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri gurindam. Dalam satu bait terdiri dari dua setiap baris terdiri dari 10 sampai 14 suku hubungan sebab akibat pada kedua larik baris.Memiliki rima/sajak terdapat pada kalimat berisi tentang kata-kata mutiara, nasihat, ajaran, atau filosofi kehidupan. Agar Anda lebih memahami mengenai ciri-ciri di atas, berikut ini disajikan contoh yang menunjukkan karakteristik yang membedakan dengan karya sastra lainnya. Apabila sering ingkar janji sebab Kepercayaan orang tentu pergi akibat Pada kalimat pertama terdiri dari 10 suku kata, yaitu “a-pa-bi-la se-ring ing-kar jan-ji” dan baris kedua terdiri dari 11 suku kata, yaitu “ke-per-ca-ya-an o-rang ten-tu per-gi.” Pesan yang ingin disampaikan biasanya berupa imbauan, pesan, nasihat, atau ajaran hidup. Isi dari contoh gurindam di atas dapat dilihat pada baris 2 yang berisi tentang seseorang bisa saja tidak percaya dengan Anda apabila, Anda sering ingkar janji atau tidak menepati janji yang telah Anda buat. Jenis Gurindam Ada dua jenis gurindam, yaitu berkait dan berangkai. Berikut penjelasannya. 1. Gurindam Berangkai Memiliki kata yang sama pada setiap larik pertama di dalam satu baitnya merupakan salah satu ciri dari bentuk ini. Sebagai contoh adalah “Gurindam Duabelas” karya Raja Ali Haji 1847 pada pasal 8. Keaiban orang jangan dibukaKeaiban sendiri hendaklah disangka Dari contoh di atas dapat Anda lihat bahwa adanya pengulangan kata pada awal baris larik yaitu kata “keaiban”. Kata “keaiban” disebutkan pada baris pertama dan diulang kembali pada baris kedua. Oleh karena itu, jenis ini disebut dengan berangkai karena adanya rangkaian kata yang berulang pada awal baris. 2. Gurindam Berkait Jenis ini merupakan bentuk gurindam yang pada bait pertama dan bait selanjutnya terdapat keterkaitan. Pada jenis ini, antara bait pertama dan bait seterusnya memiliki hubungan atau berkesinambungan. Contohnya sebagai berikut. 1 Siapa yang rajin belajarCita-citanya tentu terkejar 2 Siapa rajin membaca bukuTentulah dia banyak ilmu 3 Kurang pikir kurang ilmuDirinya tentu mudah tertipu 4 Bila muda tak bersekolahKelak hidupnya banyak susah Contoh di atas menunjukkan bahwa adanya keterikatan atau hubungan antara bait pertama dengan ketiga bait seterusnya. Pada bait 1 berisi tentang pesan agar rajin belajar untuk meraih cita-cita. Pada bait 2, 3, dan 4 berisi tentang hubungan yang ada di bait 1, yaitu jika kita rajin membaca buku maka akan banyak pengetahuan dan ilmu. Kemudian, pada baris 3 berisi jika tidak mau belajar dan tidak memiliki banyak pengetahuan atau ilmu, maka akan mudah tertipu. Pada bait 4 berisi tentang jika saat muda mengabaikan pendidikan atau sekolah, maka akan mengalami kehidupan yang susah. Bait 4 juga masih memiliki hubungan dengan bait sebelumnya, karena di sekolah kita mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depan. Contoh Gurindam Berdasarkan isinya, gurindam berisi tentang imbauan, ajaran hidup, nasihat, dan filosofi kehidupan. Berikut ini adalah beberapa contohnya. Nasihat untuk Menjaga Kesehatan Bila perut terlalu kenyangPikiran jernih menjadi hilang Kurang makan kurang istirahatBadan menjadi tidak sehat Kurang istirahat kurang tidurBadannya tentu akan mengendur Nasihat untuk Menghormati Orang Tua Dengan bapak hendaklah hormatAgar dirimu selalu selamat Dengan ibu hendaklah jagaAgar dirimu selalu bahagia Nasihat dalam Bergaul Apabila orang pernah khianatTeman tak mau lagi mendekat Apabila sering ingkar janjiKepercayaan orang tentu pergi Baik-baiklah dengan tetanggaAgar dirimu tidak menderita Hendaklah santun dengan saudaraAgar dirimu selalu terjaga Nasihat Kehidupan Siapa yang rajin menabungKelak dirinya akan beruntung’ Siapa saja rajin berusahaAda peluang menjadi kaya Bila orang suka memberiRejekinya tambah setiap hari Ulasan dan penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contoh di atas bisa menjadi tambahan ilmu dan wawasan Anda. Dari artikel ini, Anda juga akan lebih mengenal karya sastra lama Indonesia, khususnya gurindam. Post Views 4,725Asalkata gurindam adalah " kirindam" yang artinya perumpaan. Gurindam merupakan sejenis puisi lama yang masih terikat dengan aturan-aturan klasik, yaitu terdiri dari dua baris dalam setiap baitnya, dan berujung rima yang sama yakni a-a. Ciri-ciri gurindam diidentikkan dengan pantun nasehat. Namun sebenarnya kedua jenis puisi lama ini
“Gurindam adalah karya sastra lama yang isinya mirip pantun, tetapi bentuknya seperti puisi.” Pantun merupakan bentuk karya sastra lama yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Mulai anak-anak sampai dewasa pastinya pernah berpantun atau minimal pernah membaca pantun ataupun mendengar orang berpantun. Pantun bukan satu-satunya karya sastra lama yang memiliki keunikan. Terdapat juga bentuk karya sastra lama sejenis pantun yang disebut dengan gurindam. Berbicara tentang gurindam, tidak banyak orang mengenalinya. Namun, sebenarnya bentuk karya sastra lama ini mudah dipelajari dan sering hadir dalam pelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Agar Anda dapat lebih memahami bentuk karya sastra lama ini, mari baca artikel ini dengan saksama! 1. Sejarah dan Pengertian Gurindam Gurindam dibawa oleh sastrawan Hindu yang berasal dari India. Gurindam sendiri berasal dari bahasa Tamil yaitu kirindam yang berarti perumpamaan, mula-mula asmal. Karya sastra Melayu ini pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 1847 oleh Raji Ali Haji dengan karyanya yang terkenal berjudul Gurindam Dua Belas. Raja Ali Haji merupakan seorang ahli sejarah, ulama, ahli sastra, dan pujangga yang lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Gurindam adalah bentuk karya sastra lama yang bentuknya mirip dengan puisi, namun isinya mirip dengan pantun. Karya sastra ini berisikan pengingat, petuah, ataupun nasihat yang dituangkan dalam satu bait yang terdiri dari dua baris. Baris pertama pada gurindam berisikan semacam masalah, persoalan atau perjanjian. Baris kedua merupakan jawaban atau akibat dari perjanjian atau permasalahan pada baris pertama. Puisi lama ini memiliki rima a-a-b-b-c-c-d-d-e-e yang dimaksud pada masing-masing baris dalam satu bait sama tapi tidak boleh sama dengan bait berikutnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, gurindam memiliki pengertian sebuah bentuk karya sastra yang berupa sajak dengan 1 baitnya ada 2 baris. Isinya adalah berupa nasihat atau petuah. Agar dapat memahami apa itu karya sastra lama ini berikut dipaparkan definisi menurut beberapa ahli Raja Ali Haji, gurindam adalah puisi yang terdiri dari dua baris dalam satu bait. Ismail Hamid 1989 menyatakan bahwa gurindam adalah karya sastra yang berasal dari bahasa Sanskrit. Sutan Takdir Alisjahbana 1954, gurindam merupakan sajak dua baris yang terbentuk dari kalimat majemuk. Za’ba 1962, gurindam merupakan suatu bentuk puisi yang tdak terikat. Harun Mat Piah 1989 menjelaskan bahwa gurindam berdasarkan bentuknya yaitu merupakan sejenis puisi Melayu Lama yang bentuknya terikat aturan ataupun tidak. Disimpulkan bahwa gurindam merupakan bentuk karya sastra lama yang terdiri dari dua baris dalam satu bait yang memiliki pola rima a-a-b-b-c-c-d-d-e-e yang berisikan nasihat-nasihat atau petuah-petuah kehidupan. [read more] 2. Fungsi dan Nilai Fungsi dari karya sastra lama ini sendiri digunakan dengan tujuan pendidikan sekaligus hiburan. Karya sastra ini merupakan dokumentasi gambaran masyarakat yang memiliki kreativitas dan estetika. Puisi lama ini digunakan oleh intelektual masyarakat Melayu lama dalam menangani perihal kehidupan di dunia. Karya sastra ini juga dapat digunakan sebagai media komunikasi antar masyarakat terutama dalam majelis-majelis formal. Puisi Melayu lama ini memiliki nilai-nilai moral yang terkandung yang dapat dipetik dan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Secara umum nilai-nilai yang terkandung dalam puisi lama ini adalah sebagai berikut Nilai moral kehidupan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kesederhanaan, ketakwaan, kearifan, kejujuran, kewaspadaan hidup, berbuat baik, koreksi diri, dan keberanian hidup Nilai moral kehidupan manusia dengan orang lain yang meliputi kebersamaan hidup, kesetiaan pada sesama manusia, sikap saling tolong menolong, dan penghormatan/ penghargaan kepada orang lain Nilai moral kehidupan kepada tuhan sang pencipta yang meliputi istiqomah dan kepercayaan kepada tuhan 3. Struktur dan Ciri-ciri Gurindam Setiap karya sastra memiliki kekhasan masing-masing yang membedakan dengan karya sastra lainnya. Berikut merupakan struktur dan ciri-ciri yang melekat pada gurindam Tiap baitnya terdiri dari dua baris Tiap baris larik memiliki jumlah kata antara 10 – 14 kata Tiap baris larik memiliki hubungan sebab akibat Tiap baris larik bersajak atau memiliki pola rima A-A, B-B, C-C, dan seterusya Baris larik kedua merupakan isi atau maksud gurindam Gurindam berisi nasihat-nasihat, kata-kata mutiara, dan filosofi hidup 4. Perbedaan Gurindam dan Pantun Masih banyak orang yang keliru beranggapan bahwa gurindam dan pantun itu sama. Berikut beberapa perbedaan antara gurindam dan pantun Pantun terdiri dari 4 baris, sedangkan gurindam terdiri dari 2 baris Rima pantun berpola a-b-a-b, sedangkan rima gurindam berpola a-a-b-b-c-c, dst. Pada gurindam, baris pertama berisikan masalah, persoalan, atau permulaan. Dan baris kedua berupa akibat, jawaban, atau solusi dari baris pertama Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, dan baris ketiga dan keempat berupa isi Antar baris gurindam tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain. 5. Gurindam Berdasarkan Barisnya Berdasarkan barisnya jenis-jenis gurindam dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu gurindam berangkai, berkait, serangkap dua baris, serangkap empat baris, dan bebas. Berikut sedikit penjelasan dan beserta contohnya Gurindam Berangkai Gurindam berangkai merupakan jenis gurindam yang memiliki bentuk kata yang sama dari setiap baris pertama baitnya. Berikut beberapa contohnya Jika dirimu ingin pintar Maka dirimu haruslah rajin belajar Jika dirimu sedang belajar Maka dirimu haruslah sabar Temukan apa yang dimaksud kebaikan Temukan apa yang dimaksud keburukan Dunia ini memang tak bersahabat Jika kamu tak menjunjung tinggi martabat Tentukan pilihan menurut hatimu Tentukan pilihan menurut kehendakmu Memang takdir ada di tangan Tuhan Berusaha sendiri juga pilihan Ketika bunga enggan merekah Ketika bunga enggan memerah Kabar hati engkau sedang gundah Pasti dia yang akan engkau pilah Bukalah pintu ruang hatimu Bukalah pintu ruang cintamu Sungguh hati ini menunggu jawabanmu Jawaban yang dapat mengubah hidupku Berpegang teguh pada pendirian Berpegang teguh pada keimanan Barang siapa yang percaya terhadap Tuhan Suatu saat akan mendapatkan imbalan Hati gundah mengingat dirimu Hati gundah rindu ingin bertemu Walau terpisah jarak dan waktu Cinta kita selalu berseru Orang beriman pasti pandai memberi Orang beriman pasti pandai mengaji Percayalah pahala balasannya Jika engkau menjalankan perintahnya Gurindam Berkait Gurindam berkait merupakan jenis gurindam yang memiliki hubungan antara bait pertama dengan bait berikutnya dan bait seterusnya. Berikut beberapa contohnya Hendaklah bersabar dalam ikhtiar Agar jelas apa yang dikejar Meskipun usaha telah maksimal Bukan berarti tak pernah gagal Barang siapa mengucapkan demi Allah Berhati-hatilah menerima amanah Amanah itu perlu dijaga Agar semua orang tetap percaya Siapa tidak ingin sesat dunia akhirat Maka cepatlah bertaubat sebelum kiamat Tetapi siapa lekas bertaubat sebelum kiamat Maka didapatkanlah itu yang namanya selamat Amalkan ilmu untuk maslahat Niscaya hidup berlimpah rahmat Untuk apa ilmu yang banyak Jika tak sampai ke khalayak Sadarlah diri terhadap dengki Agar terhindar dari caci maki Hidup memang harus saling mengerti Agar tidak menyesal di kemudian hari Barang siapa mendidik anak dengan sabar Akanlah tumbuh kembangnya menjadi benar Sikap anak dibentuk orang tua Jika terdidik dengan benar mendapat pahala Hidup itu saling menghargai Bukan malah mengharap puji-pujian Jika ingin memiliki teman banyak di kemudian hari Haruslah kita selalu menepati janji Gurindam Serangkap 2 Baris Gurindam serankap dua baris merupakan gurindam yang terdiri dari dua baris. Berikut beberapa contohnya Bila ikrar diucap dengan syahadat Tumbuhlah iman menuju selamat Rasa malu ada pada pelajar Pastilah selalu giat belajar Tebarlah senyum dan salam bila berjumpa Tentu Assalamualaikum sebagai doa Nikmat dan berkah sudah berlimpah Layaklah ulah, semakna Alhamdulillah Hendaklah membaca untuk menulis Itulah jihad seorang penulis Indahnya hidup dengan berserah Agarlah jiwa dan badan diberi marwah Janganlah lupa dengan istighfar Agar dunia akhirat lapang dan lebar Islam kenalkan Tuhan tak bersekutu Berserahlah hanya kepada Allah yang satu Hukum salat adalah wajib Lima kali sehari haruslah tertib Sucilah jiwa, sucilah badan Bila zakat telah dikeluarkan Gurindam Serangkap 4 Baris Gurindam serangkap empat baris merupakan gurindam yang terdiri dari 4 baris. Berikut beberapa contohnya Jika dirimu ingin pintar Maka dirimu haruslah rajin belajar Jika dirimu sedang belajar Maka dirimu haruslah sabar Bukalah pintu ruang hatimu Bukalah pintu ruang cintamu Sungguh hati ini menunggu jawabanmu Jawaban yang dapat mengubah hidupku Hati gundah mengingat dirimu Hati gundah rindu ingin bertemu Walau terpisah jarak dan waktu Cinta kita selalu berseru Amalkan ilmu untuk maslahat Niscaya hidup berlimpah rahmat Untuk apa ilmu yang banyak Jika tak sampai ke khalayak Sadarlah diri terhadap dengki Agar terhindar dari caci maki Hidup memang harus saling mengerti Agar tidak menyesal di kemudian hari Gurindam Bebas Gurindam bebas merupakan gurindam yang tidak terikat aturan barisnya. Berikut beberapa contohnya Ketika dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak ingin hidupmu berantakan Jagalah hati dan jagalah lisan Agar kamu tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti Teruslah menyakiti diri sendiri Kelak kamu akan mati dengan berdiri Jika mata tetap terjaga Hilanglah semua rasa dahaga Apabila kuping tertutup dengan handuk Hilanglah semua bentuk maksiat Jika tangan tidak terikat dengan rapat Hilanglah semua akal sehatnya Jika kaki tidak menapak Larilah semua orang dengan serentak Jika rasa dengki telah merasuki hati Tidak akan pernah hilang hingga nanti Jika kelakuan baik berbudi Hidup akan menjadi indah tidak akan rugi Jika hidup berbuat baik Tanda dirinya memiliki hati cantik 6. Gurindam Berdasarkan Isinya Berdasarkan isinya, gurindam dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis yaitu gurindam nasihat, agama, sindiran, pendidikan, dan cinta. Berikut beberapa contoh karya sastra lama ini Gurindam Nasihat Gelar ilmu tandalah cendikiawan Lebih indah kalau diamalkan Amalkan ilmu untuk maslahat Niscaya hidup berlimpah rahmat Hendaklah kebersihan menjadi ajar Mulailah dari terbit fajar Carilah kawan sebanyak-banyaknya Belajarlah dari kekurangan dan kelebihannya Bersikaplah sopan dan santun dengan sesama Agar terhindar daru syakwasangka Jadikanlah silaturahim sebagai adat Niscaya hidup tinggu martabat Tebarlah senyum dan salam bila berjumpa Tentu Assalamualaikum sebagai doa Haruslah pemimpin memberi teladan Agarlah hidup menjadi anutan Dengan tentangga selalu hormat Itulah akhlak mulia bermasyarakat Jadikanlah iri untuk motivasi Menyadarkan diri untuk berarti Gurindam Agama Bilalah hidup berlumur dosa Maka istighfarlah, taubatan nasuha Indahnya hidup dengan berserah Agarlah jiwa dan badan diberi marwah Janganlah lupa dengan istighfar Agar dunia akhirat lapang dan lebar Puji dan syukurlah pada illahi Agar disayang hidup dan mati Nikmat dan berkah sudah berlimpah Layaklah ulah, semakna Alhamdulillah Bila ikrar diucap dengan syahadat Tumbuhlah iman menuju selamat Allah yang satu, tidak sekutu Tak ada ragu islamlah agamaku Bila iman islam karena Allah Godaan dunia tak akan goyah Sesungguhnya islam penuh tuntutan Firman-firman Tuhan dalam Al Quran Tuntutlah ilmu dunia akhirat Anjuran islam, agar hidup selamat Gurindam Sindiran Rasa malu ada pada pelajar Pastilah selalu giat belajar Bila rasa malu sudah menjadi budaya Pastilah korupsi tak akan merajalela Bila rasa malu ada pada abdi Negara Pastilah memperbaiki kinerja Jika hendak mengenal diri Segeralah bersihkan hati Jika niat tulus membangun negeri Tidaklah mungkin melakukan korupsi Barang siapa tidaklah bersyukur Bolehlah dikata orang yang kufur Bilalah pemimpin punya rasa malu Pangkat jabatan tidaklah perlu Untuk berdisiplin tidaklah susah Kalau niat di hati sudah terarah Bilalah iri menjadi dengki Alamat hidup tak terkendali Barang siapa melepas mata dengan birahi Pastilah mata keranjang, tercela diri Gurindam Pendidikan Jadikanlah rumah sebagai pustaka Niscaya penghuninya rajin membaca Barang siapa menulis ilmu yang didapat Maka mewariskanlah dia sebuah manfaat Gelar ilmu tandalah cendikiawan Lebih indah kalau diamalkan Hendaklah disipln bagian ajar Agar murid menjadi terpelajar Menulis itu mudah dan indah Kalaulah niatnya semata ibadah Hendaklah membaca untuk menulis Itulah jihad seorang penulis Carilah ilmu sampai ke negeri Cina Itulah petuah hadis harus dicerna Gelar ilmu bukan sekadar pajangan Itulah amanah untuk dipertanggungjawabkan Tidaklah pengarang buku berpayah-payah Tinggal membacanya sangatlah mudah Rasa malu ada pada guru Selalu bergiat menambah ilmu Gurindam Cinta Mekarlah bunga mawar merahku Pertanda aku cinta padamu Hati gundah mengingat dirimu Hati gundah rindu ingin bertemu Jika tak bisa menahan rindu Mari kita bertemu melepas rindu Hatiku hancur seperti teriris pisau Melihatmu bersamanya hatiku risau Jika malam ku datang padamu Aku siap untuk melamarmu Jagalah cinta yang ku beri untukmu Agar kepercayaan terjaga selalu Walau kau jauh di mata ini Tapi kau selalu dekat di hati Malam minggu terasa kelabu Tanpa adanya kehadiranmu Sungguh senang mengenal dirimu Hatiku mantap untuk meminangmu Jujur dan percaya kunci terjaganya hubungan Agar terus melangkah sampai perlaminan Nah, itulah beberapa penjelasan tentang gurindam beserta contoh agar Anda dapat lebih memahaminya. Tertarikkah Anda membuat karya sastra sejenis gurindam? Bukan hanya gurindam, masih banyak karya sastra lama lain yang memiliki kekhasan yang perlu kita lestarikan. Sejatinya karya sastra lama ini merupakan identitas kita sebagai jati diri bangsa Indonesia. Mari bersama-sama menjaga kebudayaan bangsa kita! Referensi Barbary HI. 2015. 1001 Gurindam Tentang Tuhan, Hidup, dan Cinta. Jakarta ID Enter Media. Editor Mega Dinda Larasati [/read] .